Jakarta -     Pembangunan sebuah gedung perkantoran di  era kemajuan teknologi dewasa ini tak hanya menyoroti soal desain yang  futuristik dan ramah lingkungan, namun gedung itu juga harus 'pintar'.
'Pintar'  yang dimaksud salah satunya adalah seperti dapat menjalankan sistem  operasionalnya sendiri tanpa lagi terlalu bergantung dengan  tangan-tangan manusia.
Misalnya, ketika terjadi bencana alam maka  gedung 'pintar' tersebut sudah mengetahui langkah-langkah apa saja yang  harus dilakukan dengan membiarkan sistem berjalan secara otomatis.
Hal ini bukanlah hal mustahil di hari ini. Nah,  salah satu caranya adalah dengan mengembangkan infrastruktur dan  jaringan berbasis internet protokol (IP) di dalam gedung tersebut.
Menurut  Achmad Sofwan, Presiden Direktur PT Fujitsu Indonesia, jaringan  berbasis IP sudah sedemikian pentingnya saat ini, hingga disebut-sebut  akan mengubah dunia. Sebab, IP tak hanya bisa digunakan untuk akses  data, melainkan juga bisa dioptimalkan untuk pengembangan infrastruktur.  
"Peralatan publik sekarang juga sudah banyak yang berbasis IP," tukasnya.
Usman  Niandinata, Country Head Network Solution PT Fujitsu Indonesia  menambahkan, dengan IP based, segala peralatan sudah terhubungan dalam  'bahasa' yang sama sehingga dapat 'mengerti' satu sama lain. Jika sudah  begini, maka akan mudah untuk mengkomunikasikan antar perangkat  tersebut.
"Sebuah gedung yang sudah mengadopsi IP base itu bisa mengatur alarm, door access,  sensor dan lainnya. Jadi ketika terjadi kebakaran, alarm akan langsung  bunyi kemudian diikuti dengan penyemprotan air darurat, penghentian air  conditioner (AC), 
dan pintu semua dibuka untuk akses keluar penghuni gedung," jelas Usman.
Selain  itu, gedung 'pintar' secara tidak langsung juga dapat membuat gedung  ramah lingkungan dengan cara menghemat air dan energi. Misalnya, dapat  mengatur temperatur AC yang disesuaikan dengan panas lingkungan.  Kemudian mengelola pencahayaan (lampu) gedung untuk lebih cermat  mengeluarkan energi.
"Hal ini semua bisa diintegrasikan jika sudah berlandaskan IP," tandas Usman.
Proyek Rp 7 Miliar
Fujitsu sendiri baru saja menyelesaikan proyek pembangunan infrastruktur TI modern di JGC Indonesia, perusahaan engineering, konstruksi, dan procurement. Infrastruktur dalam proyek ini mencakup jaringan data berbasis IP dan data center.
"Kami  harus mengandalkan infrastruktur TI sendiri ketika menjalankan proyek  dari klien. Sudah pasti kami membutuhkan infrastruktur TI yang baru dan  lebih canggih," kata Adhi Sumarhadi, Departemen Manager, IT Departement,  Design Engineering 
Division JGC Indonesia.
Kini,  perusahaan yang kliennya mayoritas di sektor migas tersebut memiliki  data center yang standar, menerapkan praktik-praktik terbaik dalam hal  pengaturan kabel, daya, pendingin, storage dan manajemennya.
Proyek ini diselesaikan Fujitsu dalam jangka waktu lima bulan dan dengan nilai proyek mencapai Rp 7 miliar.
Source : Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar